Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI


Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI
Pertemuan Ke 1 Gelombang Ke- 28
Tanggal 9 Januari 2023

Narasumber. : Dr. Wijaya Kusuma, M.Pd
Moderator.     : Dail Ma' ruf , M.Pd
Materi.            : Menulis setiap hari

Nama peserta : Mugiarni 

*Profesor Budiman Hakim mengatakan, "keterampilan menulis adalah keterampilan menuangkan ide, gagasan, perasaan dalam bentuk bahasa tulis sehingga orang lain yang membaca dapat memahami isi tulisan tersebut dengan baik. Anda perlu latihan terus menerus agar semakin terampil menulis. Guru harus menemukan metode atau cara yang tepat agar siswa semakin terampil menulis. Dengan latihan yang berkelanjutan, alur komunikasi bahasa lisan akan tersampaikan dengan baik lewat tulisan.*
Acara malam ini diawali dengan saling sapa antara Pak Dail Ma' ruf  dengan Om Jay.
Tak lama kemudian menuju pembahasan materi.

Menulis setiap hari dulu saya pernah mempraktikkannya ketika awal menulis.
Waktu itu menulis novel. 

Membaca karya tulis orang lain itu menjadi syarat utama bagi seseorang yang ingin memulai menulis karena itu para penulis hebat dan terkenal itu selalu membaca karya orang lain cara cepat dalam membaca buku digital adalah berawal dari membaca daftar isi dan memilih bagai yang bagian yang sekiranya menumbuhkan minat untuk dibaca membaca menyimak memahami setiap rangkaian kata-kata. 
Sedangkan wahyu yang turun pertama kali ialah selalu menyimak membaca Om Jay menulis blog setiap hari.

Sekolah tempat mengajar Om Jay pernah terbakar.

Pada tahun 2007 telah mempertemukan dengan seorang blog terkenal menjabat sebagai kepala sekolah di SMK saat itu Om Jay belum paham dengan Blog.  Kemudian mencobanya membuat tulisan berjudul 'Yuk ngeblog 'menempatkan menjadi juara pertama Om Jay tidak pernah menyangka sebelumnya bila akan bertemu dengan dedi Dwitagama yang pada akhirnya membuat Om Jay rajin menulis dan mendapatkan apresiasi dari mendapatkan hadiah uang dari kegiatan menulisnya itu.

Pada umumnya orang tidak cenderung malas menulis karena minim nya kesukaan untuk membaca hasil karya tulisan orang lain atau Ada kemungkinan juga dirinya telah merasa lebih cakep dalam menulis dan telah memiliki potensi yang lebih dari orang lain diatas rata rata sehingga membaca tulisan orang lain tidak tertarik. 
Om Jay berharap agar semua kelas belajar Menulis Nusantara dapat menerbitkan Solo mencapai 1000 guru yang berada di wilayah Indonesia.

Selanjutnya sesi tanya jawab.
Tertulis demikian jawaban Om Jay

Om Jay aktif menulis di blog.

Setiap hari Omjay menulis di Kompasiana itu minimal 500 kata dan alhamdulilah dapat bonus Gopay.
Hanya saja di Kompasiana hari lebih hati-hati. Kalau ketahuan copas akan diblokir akun kita


Menulis itu harus hari hati seperti orang berjalan. Sebelum posting harus dikoreksi terlebih dahulu.

Terimakasih Doktor Om Jay dan Pak Dail atas pemaparan yang rinci. 

Meski di berondong pertanyaan oleh para peserta namun narasumber dan moderator tetap familiar 

Pak Dail yang terhormat, saya juga berpartisipasi di dalam buku antologi surat cinta  guru untuk presiden Jokowi.


Bersama ini izinkan saya berbagi tulisan saya pertama kali juga karena membaca karya orang lain.


Pengalaman saya ketika pertama kali Menulis Novel

Mugiarni

Sebagian orang dalam menulis novel suka bertanya, Darimana memulai nya"
Untuk menjelaskan daripada memulai nya itu memang sulit untuk di jelaskan. Akan tetapi, barangkali bisa di tuntun untuk penulis pemula yaitu dengan cara menuliskan pengalaman pribadi yang pernah terjadi pada diri pribadi orang tersebut.
Misalnya seperti ini. Ada suatu kejadian yang membekas dan datang dengan tiba - tiba.
Kemudian kita cerita dalam voice. Kemudian setelah cerita dalam voice itu di simpan dalam sebuah file perekam kemudian di tulis ulang dengan sedikit demi sedikit bagai kita sedang mencicipi cemilan atau pun bagai seseorang yang sedang menikmati hidangan makanan ringan. Setelah dilakukan terus menerus, ini membuat kita semakin terasah dengan sendirinya.
Memang tidak bisa di pungkiri, ada kalanya kita 'mentok' dengan tulisan kita. Bila terjadi kejadian seperti ini berarti jiwa kita sedang menuntut untuk segera beristirahat. Maka beristirahat lah dengan cukup. Tidak memaksa diri.

Setelah itu apakah yang harus kita lakukan?
Setelah beristirahat dengan cukup, waktu itu saya tidak langsung melanjutkan tulisan terlebih dulu. Melainkan membaca karya orang lain terlebih dahulu.

Sementara tulisan yang telah dibuat di simpan terlebih dahulu. Adapun tujuan saya membaca dan menyimak yang berulang - ulang itu untuk menggali gaya tulisan orang lain yang akan memberikan inspirasi bagi saya dalam menyelesaikan karya yang sedang di tulis. Waktu itu saya kehabisan ide menulis dalam menggambar atau merangkai kata untuk melukiskan percakapan seseorang ketika makan siang. Bagaimana cara duduk di meja makan? Bagaimana mencari kata kosa kata yang tepat untuk membuat tulisan menjadi nyaman untuk di baca dengan latar ' ruang makan '. Bagaimana cara menciptakan suasana yang tepat ketika di ruang makan tersebut?.
Dengan membaca karya orang lain itu akan menuntun kita dengan sendirinya.

Yang perlu di perhatikan dalam membaca orang lain itu tidak terlalu dari bagian satu sampai terakhir. Saat itu yang saya lakukan adalah membaca Daru awal misal Bab 1. Tetapi hanya beberapa halaman saja. Halaman 1 sampai halaman 5 tetapi disimak dengan baik. Alur ceritanya , kosa katanya.
Karena pada dasarnya suatu kegiatan yang dilakukan dalam waktu yang panjang itu akan menemui rasa bosan juga. Setelah membaca 5 halaman itu pun kita perlu istirahat. Kemudian beralih kepada hal lain selain menulis. Setelah rasa jenuh hadir. Beristirahat. Melanjutkan cerita yang akan di tuliskan nya itu menunggu badan kita segar kembali. Setelah refresh, atau sehabis menyiram bunga. Ataukah sehabis jalan - jalan. Karena setiap orang itu berbeda - beda kondisinya. Berbeda pula latar belakang kehidupan. Berbeda pula lingkungan alam sekitarnya Berbeda pula pengalaman pribadi nya.

Setelah refresh, kemudian melanjutkan tulisan kembali sesuai dengan alur masing - masing baik bagi yang sesuai dengan pengalaman pribadi atau pun sesuai dengan ide yang kita gali dari orang lain.

Yang terpenting, apa yang di tuliskan itu tidak memperdulikan benar atau salah. Enak atau tidak di baca oleh orang lain.
Karena setelah tulisan selesai itu nanti bisa di edit di cermati sebelum naskah itu di kirim.

Barangkali ada pertanyaan seperti ini .

Berarti dengan tulisan itu kita tidak memperhatikan teori - teori dalam menulis cerita fiksi?

Jawaban dari pertanyaan itu adalah, belum . Maksudnya belum berbicara secara teoritis. Melainkan masih berbicara praktek menulis. Nanti akan sampai pada tahap itu.

Dalam praktek menulis setelah saya membaca novel karya orang lain sebanyak 5 halaman, itu dijadikan pengalaman dalam menulis cerita selanjutnya. Akan tetapi ketika saya melanjutkan menulis dan belum banyak merangkai kata dengan baik itu mengalami kebuntuan lagi sulit melukiskan kejadian di dapur misalnya. Dalam situasi seperti itu saya langsung menghentikan tulisan saya tetapi dengan suatu niat bahwa tulisan akan di lanjutkan terus sehingga halaman terbitnya itu memenuhi standar untuk di terbitkan.

Setelah itu saya melakukan aktivitas lain. Kemudian esok atau lusa, melanjutkan tulisan itu lagi namun sebelum nya membaca karya orang lain terlebih dahulu. Fleksibel. Bergantung pada kondisi kita. Membaca 3 halaman novel karya orang lain itu . Melanjutkan halaman yang kemarin di baca. Ada hal yang perlu di perhatikan. Yaitu di persiapkan terlebih dahulu alat tulis. Karena apa yang di baca dari novel orang lain itu ada bagian - bagian yang harus di tulis. Meski tidaklah banyak hanya 3 Barus misalnya. Ini penting karena itu adalah upaya yang di tempuh setelah mendapat kan pengalaman baru. 

Barangkali seperti itu gambar an untuk mengawali tulisan. Tetapi membaca karya orang lain itu pun bukan satu satunya yang membuat bertanya wawasan. Bisa juga dari internet.

Setelah tulisan selesai, selanjutnya di baca dari di cermati. Seperti ada cek list. 
1. Tema
Apakah yang telah ditulis itu sesuai aturan tidak dengan tema yang menjadi tulisan. Tema tentang kehidupan. Tema tentang persahabatan. Atau tema tentang percintaan. 

2. Kemudian dalam menulis tokoh

Tokoh jahat tokoh baik.

Tokoh jahat misalnya Nunu tolok baik misalnya Nini. 

Kalau tokoh jahat, seperti apakah kejadian kejadian yang telah di tulis yang melukiskan bila orang yang bernama Nini itu baik.

Jika Nunu tokoh yang jahat , dari awal ceritanya sudah di singgung sedikit bila Nunu jahat.

Dan bila Nini tokoh baik. Dari awal ceritanya sudah di singgung bila Nini itu baik.
 Misalnya
Nini orang nya baik sekali, kepala Ayah Ibunya tidak pernah melawan.

Jika Nunu baik. Kejadian - kejadian apa sajakah yang menggambarkan bila

3. Alur cerita

Alur ceritanya apakah konsisten. Misalnya kejadian kejadian yang di cerita itu merupakan sebuah rangkaian cerita yang menarik.
Untuk pemula itu ada keterkaitannya dari bab 1 hingga bab akhir.

4. Konfik antara Nunu dan Nini

Kejadian kejadian yang menimbulkan konflik di cerita kan dari awal kejadian. Misalnya ada konflik antara Nunu dan Nini misalnya persaingan dalam sisi penampilan.

5. Ending

Misalnya Nunu dan Nini akhirnya bisa saling berkomunikasi dengan baik. Setelah orang tua Nunu pindah rumah di dekat rumah Nini. Keluarga Nini membantu keluarga Nunu dengan segenap hati tanpa pamrih. Di luar itu , ternyata orang tua saling bersahabat ketika kuliah di kota Bandung, misalnya.

Nah, itulah cara saya dalam mempraktekkan menulis.

Setelah itu minta tolong pada temannya untuk membaca tulisan yang telah kita buat agar dapat memberikan koreksi terhadap tulisan kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Artikel Kiriman Edi Cahyadinata: Buah Gunggurutu

Puisi Ketika Hati Terluka

Cerpen: Warna - Warni Urip Oleh Mugiarni