Seputar Kegiatan Pendidikan dan Literasi dan sosial budaya, dan kegiatan masyarakat, cerita fiksi

#Pentigraf #Menulis#dari#hati Sumbdr gambar fokumen pribsdi Menulis dari Hati Oleh Mugiarni Di sebuah taman Sekolah Dasar, Bu Ana seorang guru yang penuh kasih, duduk bersama murid-muridnya. Hari ini, mereka belajar menulis. "Anak-anak, hari ini kita akan belajar menulis cerita tentang hewan favorit kalian," kata Bu Ana dengan suara lembut. Wajah anak-anak berbinar penuh semangat. Mereka mengeluarkan buku gambar dan pensil warna, siap untuk berkreasi. Bu Ana tidak hanya mengajari murid-muridnya cara menulis huruf dan kalimat, tetapi juga mendorong mereka untuk menuangkan imajinasi dan perasaan mereka dalam cerita. "Tulislah tentang apa yang kalian sukai dari hewan favorit kalian," kata Bu Ana. "Gunakan kata-kata yang indah dan ekspresikan perasaan kalian dengan tulus." Ana, salah satu murid Bu Ana, sangat menyukai kelinci. Dia membayangkan dirinya bermain dengan kelinci di padang rumput yang luas. Dia menulis ceritanya dengan penuh semangat, me

#Puisi#Semangat#Pagi Puisi: Semangat Pagi Mentari pagi, lembayut sinarnya, Menyibak gelap, tirai dunia. Terang benderang, penuhi suasana, Membangunkan semua, dari mimpi indahnya. Anak-anak riang, berlarian ceria, Sapa mentari, dengan nyanyian ria. Pipi merekah, tawa tergelincah, Bunga kehidupan, di pagi yang cerah. Kupu-kupu warna, menari terbang, Hiasi udara, dengan sayap indah. Hiilir mudik, di antara bunga merekah, Lengkapkan lukisan, pagi yang berseri. Para ibu tersenyum, bahagia terpancar, Melihat buah hati, riang berhamburan. Doa teriringi, langkah mereka melangkah, Harapan masa depan, di pagi yang menjanjikan.

#Puisi#Menanti#berbuka ## Menanti Berbuka Sumber gambar pixabay.com Langit jingga mulai terlukis, Menandakan waktu berbuka kian dekat. Perut pun mulai berbisik, Menanti hidangan lezat tersaji di atas meja. Aroma masakan semerbak di dapur, Membuat air liur tak tertahankan. Tangan-tangan sibuk bergerak, Menyiapkan menu buka puasa penuh cinta. Kurma dan gorengan tersaji di atas piring, Disusul kolak pisang yang manis dan legit. Tak lupa es alpukat segar nan menggoda, Membuat dahaga seketika hilang tersapu. Keluarga tercinta berkumpul bersama, Menikmati hidangan berbuka dengan penuh bahagia. Canda tawa dan cerita mengisi suasana, Menciptakan momen indah di bulan Ramadan yang mulia. **Es Alpukat Menggoda** Buah alpukat hijau berkulit licin, Dibuat jus segar nan menggoda. Dicampur susu dan gula aren, Rasanya manis dan tak terlupakan. Daging alpukat yang lembut, Berpadu sempurna dengan susu dan gula. Menciptakan sensasi dingin yang menyegarkan, Membuat dahaga seke

#puis#tulus#menolong sumber gambar pixabay.com Tulus Menolong Uluran tangan, penuh ketulusan Menyambut mereka, dalam kesulitan Tak mengharap balasan, tak ingin imbalan Hanya ingin meringankan beban Ikhlas lahir dan batin, tanpa keraguan Memberi kasih, tanpa menghitung untung rugi Menebar kebaikan, tanpa rasa pamer Menjadi pelita, di kala gelap menerkam Jangan diungkit-ungkit, jangan diingat-ingat Bantuan yang diberikan, ikhlas tanpa syarat Kebaikan yang terpancar, dari hati yang tulus Menjadi pahala indah, di sisi Yang Maha Kuasa Tersiksa batinnya, bila ternodai pamrih Menolong demi pujian, atau sanjungan semata Kebaikan yang terbungkus ego, tak bernilai Hanya membawa kekecewaan, dan rasa hampa Marilah menolong, dengan hati yang ikhlas Tanpa pamrih, tanpa mengharap balas Menebar kasih, dengan penuh ketulusan Menjadi terang, di tengah kegelapan

#puisi#gadis#cantik#berakhlak#mulia Paras jelita bagai purnama, Senyum merekah teduh suasana. Bukan hanya rupa yang memesona, Namun akhlaknya yang sungguh mulia. Langkahnya ringan menebar kebaikan, Tangan terulur tanpa ada imbalan. Membantu sesama dengan keikhlasan, Cahaya hatinya menerangi jalan. tutur katanya lembut nan santun, Menyejukkan hati yang sedang gundah. Setiap bait bicaranya permata intan, Menyentuh kalbu dengan penuh teduh. Paras cantik berpadu akhlak terpuji, Membuat hati tak henti terpesona. Bagaikan permata tersimpan di bumi, Gadis solehah, idaman semua.

Puisi: Ketika Ujian Datang Sumber gambar pixabay.com #puisi#ketika#ujian#datang Puisi: Ketika Ujian Datang Di saat ujian datang menyapa, Rasa cemas melanda jiwa. Mental belum siap sedia, Hadapi rintangan yang terbentang di depan mata. Buku-buku seakan menyapa, Menawarkan ilmu untuk dipelajari. Namun, rasa ragu masih membara, Mampukah aku lalui ujian ini? Langkah kaki terasa berat, Memasuki ruangan penuh misteri. Pertanyaan-pertanyaan menantang, Menanti jawaban yang pasti. Hati kecil berbisik pelan, "Jangan takut, hadapi dengan berani." Yakinlah pada kemampuan diri, Raihlah mimpi dengan sepenuh hati. Setiap ujian adalah anugerah, Kesempatan untuk belajar dan berkembang. Hadapi dengan tekad yang kuat, Pantang menyerah, teruslah melangkah. Walaupun hidup terasa keras, Jangan biarkan langkah terhenti. Percayalah pada diri sendiri, Kau mampu menaklukkan semua rintangan di dunia ini.

#Puisi#langit#cerah#berbinar sumber gambar pixabay.com gratis Langit Cerah, Jiwa Berbinar Langit biru cerah terlukis di atas sana, Menerangi dunia dengan sinarnya yang hangat. Burung-burung berkicau dengan riang, Menyambut pagi yang penuh dengan harapan. Angin sepoi-sepoi membelai wajahku, Menyejukkan jiwa dan raga yang lelah. Deburan ombak di kejauhan terdengar samar, Menemani langkahku yang penuh dengan rintangan. Meski banyak persoalan yang menghadang, Aku takkan gentar dan terus melangkah. Semangatku berkobar seperti mentari pagi, Menyinari jalan yang terbentang di depan mata. Setiap hari adalah anugerah yang baru, Kesempatan untuk belajar dan berkembang. Aku takkan menyia-nyiakan waktu yang ada, Dan akan selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik. Hidup ini penuh dengan suka dan duka, Tapi aku yakin bahwa kebahagiaan selalu ada. Aku akan selalu bersyukur atas apa yang aku miliki, Dan terus berjuang untuk mencapai cita-citaku. Langit cerah di siang hari i